Learning English is Fun With Mr. Peter
Native Speaker di SD Khadijah
Anak-anak SD Khadijah sudah tidak asing lagi dengan gambar diatas. Sosok superhero yang luar biasa. “Spiderman”, sosok manusia laba-laba yang baik hati, pintar, dan suka menolong. Peter Parker adalah nama aslinya dalam film tersebut. Eiittsss, kita stop bicara Peter Parker. Kali ini, sosok pahlawan kita adalah Mr. Peter, hanya Peter tanpa Parker. Beliau hari ini datang di SD Khadijah, demi membantu anak-anak untuk bicara Bahasa Ingrris. Mr. Peter datang hari ini sebagai Native Speaker di SD Khadijah.
Dalam rangka meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris siswa, SD Khadijah mendapatkan kesempatan istimewa dengan kehadiran seorang native speaker dari Kanada, Mr. Peter. Kehadirannya menjadi momen yang sangat berharga, mengingat pengalaman belajar langsung dari penutur asli adalah kesempatan langka yang tidak datang setiap hari.
Sejak awal masuk kelas, Mr. Peter membawa suasana baru dengan pendekatan pengajaran yang interaktif dan menyenangkan. Setiap sesi kelas dipenuhi dengan diskusi, percakapan, dan permainan bahasa yang mendorong siswa untuk berbicara lebih percaya diri. Dengan logat asli dan cara penyampaian yang alami, siswa mendapatkan paparan langsung pada cara bicara penutur asli, termasuk intonasi dan ungkapan-ungkapan yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Mr Peter sangat semangat dan senang berada di SD Khadijah, beliau mengatakan. “I like the kids here. They pretend to not listen to me but they actually do. For me, kids are noisy but that’s ok, I just like them.“
Kehadiran Native Speaker di SD Khadijah ataupun unit lain yang dalam naungan YTPS NU Khadijah ini merupakan inisaiasi dari CIE (Cambridge International Examination) dan Global books. Alhamdulilah, YTPS NU Khadijah sangat komitmen untuk menjaga mutu lulusanya. Mengimplementasikan kurikulum internasional merupakan salah satu Langkah strategis agar YTPS NU Khadijah Go International.
Taufan Eko Mardianto, S.Pd., Guru SD Khadijah sangat berharap. Program speaking with native speaker bisa bertambah frekuensinya sehingga lebih sering bertemu dengan anak-anak di semua jenjang. Tentunya hal tersebut akan semakin mendukung pembelajaran speaking anak-anak menjadi lebih baik dan terasah karena kesempatan mendapat exposure/paparan dari penutur asli sangat dibutuhkan untuk memproduksi bahasa target itu sendiri.